618484 ke duanya

KEPEMIMPINAN DALAM KANTOR

( 13 halaman )





BAB I
PENDAHULUAN


    A.      Latar Belakang Masalah
Kantor adalah tempat dimana kita bisa berkarya, berkreatifitas, bekerja, dan memberikan banyak asumsi, paradigma, dan buah pemikiran kita lainnya, guna memnuhi persyaratan sebagai SDM yang berkwalitas dan tidak dipandang orang sebelah mata.
Namun yang menjadi prioritas dalam dunia perkantoran adalah bagus tidaknya seorang pimpinan kantor dalam memunajat kan keinginannya menjadi kenyataan yang dalam kaitannya , bagus atau tidaknya dia menjadi seorang pemimpin yang benar- benar pemimpin, baik bagi dirinya dan orang lain. 
Kendala utama untuk menjadi seorang pemimpin di dalam kantor adalah seringkalinya terjadinya kerentanan antara pemimpin dan bawahan dalam menginterpretasikan sebuah masalah yang sedang terjadi sehingga mempunyai makna yang berbeda terhadap masalah yang ada tersebut.
KH. Hasyim Muzadi pernah mengatakan: Seorang pemimpin yang bijak adalah pemimpin yang mampu menanggalkan kebijakan ketika melakukan sebuah kebijakan. Maksudnya adalah, seorang pimpinan yang akan melakukan sebuah kebijakan harus melupakan niatnya untuk melakukan kebijakan dan harus melaksanakan kebijakan ketika terjadinya pengimplikasian kebijakan tersebut, artinya seorang pemimpin itu bukan hanya dibtuhkan wacana dan buah pemikirannya saja. Namun juga dibutuhkan kemauannya untuk melaksanakan kebijakan- kebijakan yang ada dalam wacananya tersebut.

B.       Rumusan Masalah
Dalam melaksanakan Kepemimpinan, khususnya di dunia Perkantoran, banyak hal yang menjadi kendala ataupun masalah. Maka dari itu, di sini saya mencoba untuk merumuskan satu masalah, yaitu: Bagaimanakah realita pemimpin sekarang dengan konsep yang sudah ada, dan apakah terjadi perbandingan terbalik antara realitanya dengan teori




BAB II
ANALISA

Menurut analisis saya, bahwa pemimpin yang ada dalam era modernisasi sekarang, baik itu dalam bidang pendidikan atau yang lainnya, banyak mengalami kemerosotan bertindak dalam setiap terjadinya sebuah problem dan terlalu banyak kefakumannya ketimbang pergerakannya. Kenapa saya berasumsi sedemikian rupa?. Kerentanan antara pemikiran dan pelaksanaan itu kerap selalu terjadi di dalam pribadi sebagian pemimpin yang hanya memprioritaskan pribadi dari pada kepentingan khalayak ramai atau kepentingan bersama.
Pemimpin dalam kantor, pada dasarnya adalah ajang  mediator yang menyatukan sekelompok orang yang ada dalam dunia perkantoran, baik itu antara atasan dan bawahan, maupun sebaliknya. Jadi, dengan memenuhi konsep atau teori Kepemimpinan dalam kantor tersebut dan mengimplementasikan konsep tersebut dalam kehidupan nyata, maka kejadian perbandingan terbalik antara teori dan kenyataan tersebut tidak akan menghinggapi manusia dalam kehidupan ini.
Dalam melaksanakan Kepemimpinan dalam kantor, yang dapat kita jadikan sebagai prioritas utama untuk memajukan kita dalam berinteraksi di dunia perkantoran adalah:
1.                Tidak menutupi kesalahan dan kebenaran yang kita ketahui, guna perbaikan dalam  kantor.
2.                Menyamakan drajat setiap SDM yang ada di dalam kantor, agar tidak ada rasa
pendiskriminasian antara karyawan yang satu dengan yang lainnya.
3.                Menyatukan visi dalam berfikir, agar tidak terjadi hal- hal yang berbau kepentingan pribadi dalam dunia perkantoran.
Untuk lebih jelasnya bagaimana teori Kepemimpinan Dalam Kantor menurut para ahli, maka saya akan memaparkannya lebih lanjut dalam halaman- halaman berikutnya.




BAB III
PEMBAHASAN


A.      Konsep Kepemimpinan
1.         Pengertian Kepemimpinan 
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan kantor, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.
Defenisi kepemimpinan menurut para ahli:
C.N.Cooley (1902) Pemimpin merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan dan pada  
    kesempatan lain, semua gerakan social kalau diamati secara cermat akan ditemukan  
    kecenderungan yang memiliki titik pusat.
Ordway Tead (1929) Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan
    seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
G.U.Cleeton & C.W.Mason (1934) Kepemimpinan menunjukan kemampuan    
    mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui emosional bukan penggunaan  
    kekuasaan.
P.Pigor (1935) Kepemimpinan suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan
    interaksi dari perbedaan-perbedaan individu,mengontrol daya manusia dengan mengejar
    tujuan bersama.
 
2.         Teori Kepemimpinan
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :
a)        Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
1)   Kecerdasan. Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya. 
2)   Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial. Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
3)   Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi. Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
4)   Sikap Hubungan Kemanusiaan. Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya
b)       Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal, yaitu:
1)  Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
2)  Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.
c)        Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
d)       Teori Kepemimpinan
Situasi Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
e)        Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

B.       Perbedaan Konsep Administrasi, Manajemen Dan Kepemipinan
Perbedaan antara konsep administrasi, manajemen dengan kepemimpinan adalah terletak pada ruang lingkup tanggung jawab dan area pekerjaan mereka. Dimana setiap pekerjaan dibagi-bagi sehingga terbentuklah tiga konsep yang pekerjaan yang berbeda-beda yaitu konsep administrasi, manajemen, dan kepemimpinan.
Untuk tanggung jawab setiap pekerjaan dan apa saja yang mereka kerjakan dapat dilihat pada tulisan yang ada diatas. Dimana ditekankan diatas bahwasanya adminmistrasi bersifat konsep menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum secara menyeluruh sedangkan manajemen sebagai subkonsep yang bertugas melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang sudah tertentu pada tingkat administrasi.
Serta untuk kepemimpinan adalah sebagai pengawas jalannyan setiap rencana yang akan dijalankan dan juga dapat sebagai pengambil keputusan.


C.      Kesamaan Konsep Administrasi, Manajemen Dan Kepemimpinan
Kesamaan antara konsep administrasi, manajemen dan kepemimpinan adalah dimana mereka bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang di ibaratkan mereka adalah satu TIM kerja yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Saling membantu dalam segala hal, saling bekerja sama, saling memberi masukan, saling bertukar pikiran dll. Biasanya ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya karena mereka saling ketergantungan, misalnya jika suatu organisasi harus memiliki bagian administrasi, manajemen dan harus mempunyai seorang pemimpin.
D.      Konsep Kepemimpinan Dalam Islam
Pada hakikatnya setiap manusia adalah seorang pemimpin dan setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Manusia sebagai pemimpin minimal harus mampu memimpin dirinya sendiri. Dalam lingkungan organisasi harus ada pemimpin yang secara ideal dipatuhi dan disegani oleh bawahannya. Kepemimpinan dapat terjadi melalui dua bentuk, yaitu: kepemimpinan formal (formal leadership) dan kepemimpinan informal (informal leadership). Kepemimpinan formal terjadi apabila dilingkungan organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut diisi oleh orang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi, sedang kepemimpinan informal terjadi, di mana kedudukan pemimpin dalam suatu organisasi diisi oleh orang-orang yang muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karena kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota organisasi yang bersangkutan.










 BERSAMBUNG






1 comment:

close