KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan
kepada Allah SWT, yang telah meberi hidayah dan inayah-Nya pada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Serta tak lupa
pula kami kami ucapkan terimakasih pada ........................... selaku
Guru yang membimbing dan mengarahkan kami dalam penulisan makalah yang berjudul
Hubungan
Sosoial ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan maka dari
itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Sosiologi ditinjau dari
sifatnya digolongkan sebagai ilmu
pengetahuan murni (pure science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Sosiologi dimaksudkan
untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep
sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga
sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial.
Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar
yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan
kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara
sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah
cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam
masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
Dalam kedudukannya sebagai sebuah disiplin
ilmu sosial yang sudah relatif lama berkembang di lingkungan akademika, secara
teoritis sosiologi memiliki posisi strategis dalam membahas dan mempelajari
masalah-masalah sosial-politik dan budaya yang berkembang di masyarakat dan
selalu siap dengan pemikiran kritis dan alternatif menjawab tantangan yang ada.
Melihat masa depan masyarakat kita, sosiologi dituntut untuk tanggap terhadap
isu globalisasi yang di dalamnya mencakup demokratisasi, desentralisasi dan
otonomi, penegakan HAM, good governance
(tata kelola pemerintahan yang baik), emansipasi, kerukunan hidup
bermasyarakat, dan masyarakat yang demokratis.
Pembelajaran sosiologi dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan pemahaman fenomena kehidupan
sehari-hari. Materi pelajaran mencakup
konsep-konsep dasar, pendekatan, metode, dan teknik analisis dalam pengkajian
berbagai fenomena dan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan nyata di
masyarakat.
II. Rumusan
Masalah
1.
Memahami
sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
2.
Memahami
proses interaksi sosial di dalam masyarakat dan norma yang mengatur hubungan
tersebut serta kaitannya dengan dinamika kehidupan sosial
3.
Mengidentifikasi
kegiatan bersosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian
III. Tujuan
pembahasan
1. Memahami pengertian Hubungan
Sosial
2. Memahami bentuk-bentuk
Hubungan Sosial dalam masyarakat
3. Memahami faktor-faktor
Penghambat dan pendorong Hubungan sosial dalam masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hubungan Sosial
Hubungan
sosial (social relationship) dapat menunjukkan pada suatu bentuk interaksi
sosial yang lebih luas, yang diatur oleh norma sosial, antara dua orang atau
lebih yang memiliki posisi dan peran sosial. Menurut hierarki sosiologi, konsep
hubungan sosial itu lebih luas daripada tingkah laku, tindakan, tingkah laku
sosial, kontak sosial, dan interaksi sosial. Selain itu, hubungan sosial juga
dapat mengandung arti sebagai asosiasi (perkumpulan/pergaulan), kerja sama,
saling ketergantungan, dan saling memiliki. Meskipun istilah hubungan sosial
sering digunakan dalam bidang ilmu sosia, namun banyak yang tidak sependapat
dengan pengertian konsep hubungan sosial tersebut.
B. Perbedaan Hubungan Sosial Dengan Interaksi Sosial
Interaksi
sosial dapat terjadi jika dipenuhinya dua syarat utama, yaitu adanya kontak
sosial dan komunikasi. Bila kita melakukan komunikasi dengan orang lain seperti
berbicara maka telah terjadi interaksi sosial antara kita dengan orang
tersebut. Para ahli sosiologi banyak menafsirkan bahwa hubungan sosial itu terjadi
karena adanya interaksi sosial yang melibatkan emosi dan perasaan.
Namun
cakupan hubungan sosial lebih luas daripada interaksi sosial. Dalam hubungan
sosial, kontak sosial maupun komunikasi secara langsung bisa saja tidak terjadi
, misalnya dalam pemberian bantuan dana untuk korban bencana alam di daerah
lain. Kita tidak mengenal satupun korban bencana tersebut, kita hanya tahu
keadaan mereka dari media masa seperti televisi dan surat kabar, namun secara
emosional kita tergerak untuk ikut membantu mereka.
C. Bentuk-bentuk Hubungan Sosial Dalam Masyarakat
Bentuk-bentuk
hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial suatu masyarakat begitu
beragam, berikut ini akan dikemukakan beberapa bentuk hubungan sosial dalam
kehidupan suatu masyarakat:
- Hubungan Antar Pribadi
Pergaulan dengan orang lain seperti pertemanan merupakan wujud dari
hubungan antar pribadi. Pertemanan ini diharapkan akan mewujudkan saling
pengertian dan saling prihatin terhadap kepentingan sesama. Memberikan bantuan
bagi yang membutuhkan merupakan hal yang paling utama dalam hubungan antar
pribadi ini.
- Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama
akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota
masyarakat
- Paguyuban Dan Patembayan
Konsep paguyuban dan patembayan merupakan konsep yang dikembangkan oleh
seorang ahli sosiologi jerman, Ferdinand Tonnies. Paguyuban adalah system
sosial yang kebanyakan jalinan hubungannya lebih bersifat personal. Dalam
konsep system patembayan, masyarakat tradisional digantikan oleh masyarakat
kontrak yang tidak mementingkan ikatan atau hubungan pribadi.
- Hubungan Kelembagaan Atau Lembaga Sosial
Menurut konsep sosiologi, lembaga adalah suatu system hubungan sosial yang
terorganisir nilai-nilai serta prosedur umum tertentu dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat.
- Hubungan Kelas Dalam Kelas Sosial
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status
sosial yang dimiliki seseorang. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang
terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, begitu juga sebaliknya.
- Hubungan Gender
Hubungan Gender adalah hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan
yang bersifat saling membantu atau sebaliknya. Hubungan gender berbeda dari
waktu ke waktu, dan berbeda antara masyarakat satu dengan lainnya.
D. Faktor-Faktor Pendorong
Terjadinya Hubungan Sosial Dalam Masyarakat
Hubungan sosial yang terjadi atau terbentuk dalam masyarakat disebabkan
oleh berbagai factor, antara lain:
1.
Faktor Sosial
Sebagai makhluk sosial kita tidak mungkinb hidup sendiri, kita
membutuhkan kehadiran orang lain untuk memenuhi kebutuhan, membentuk
pertemanan, bergaul, meminta bantuan, bermain, berkomunikasi, dan bersenda
gurau.
2.
Faktor
Ekonomi
Kita tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup kita sendiri tanpa orang lain,
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi itu, kita akan melakukan hubungan sosial
dengan orang lain. Factor ekonomi merupakan salah satu factor yang mendorong
terjadinya hubungan sosial.
3.
Faktor
Pendidikan
Faktor pendidikan merupakan salah satu faktor yang mendorong terjadinya
hubungan sosial dalam masyarakat. Contohnya, untuk memperoleh pengetahuan dan
keahlian kita membutuhkan seorang guru untuk mendidik dan mengajar kita.
E. Faktor Penghambat Terjadinya
Hubungan Sosial Dalam Masyarakat
Faktor
penghambat terjadinya hubungan sosial dalam masyarakat dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain:
1.
Hambatan Sosiologis
Orang yang berada dalam status sosial dan kelas sosial yang rendah akan
sulit melakukan hubungan sosial dengan orang yang mempunyai status sosial di
atasnya, begitu juga sebaliknya.
2.
Hambatan Antropologis
Dalam menciptakan hubungan sosial dengan seseorang atau kelompok orang,
kita tidak akan berhasil apabila tidak mengenal seseorang atau kelompok orang
itu. Dengan mengenal dirinya mengenal kebudayaannya, gaya hidup, norma
kehidupannya, kebiasaan, dan bahasanya maka kita akan mudah menjalin hubungan
sosial dengan orang atau kelompok tersebut.
3.
Hambatan Psikologis
Faktor psikologis seringkali menjadi hambatan dalam melakukan hubungan
sosial. Hal ini disebabkan karena kita kurang mengenal aspek psikologis dari
orang lain.
4.
Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis terjadi karena gangguan lingkungan terhadap proses
berlangsungnya suatu hubungan sosial.
G. Dampak Hubungan Sosial
Hubungan sosial
yang terjadi dalam suatu masyarakat dapat menimbulkan berbagai dampak, baik
positif maupun negative, yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat yang
bersangkutan. Dampak tersebut antara lain:
- Mendorong Proses Internalisasi
Proses internalisasi merupakan proses yang berlangsung sepanjang hidup
individu, mulai saat dilahirkan hingga akhir hayatnya.
- Mempermudah Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi merupakan proses belajar seorang anggota masyarakat
utuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya.
- Mempermudah Proses Enkulturisasi
Proses enkulturisasi merupakan proses belajar dan menyesuaikan alam
pikiran serta sikap terhadap adat, system norma, serta semua peraturan yang terdapat
dalam kebudayaan seseorang.
- Terjadinya Difusi Atau Penyebaran Manusia
Dewasa ini berbagai suku bangsa telah menyebar ke berbagai wilayah dunia
dengan berbagai jenis lingkungan, budaya, iklim yang berbeda-beda.
- Terjadinya Akulturasi
Proses akulturasi merupakan percampuran dua kebudayaan atau lebih yang
saling bertemu dan saling mempengaruhi.
- Terjadinya Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan
manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul
secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan itu
masing-masing berubah menjadi unsur kebudayaan campuran.
- Mendorong Inovasi
Inovasi merupakan proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam,
energi, dan modal, serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan
teknologi baru,sehingga tercipta suatu system produksi dari produk-produk baru.
- Menciptakan Konflik
Konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manusia menjalani kehidupan di dunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan
dirinya sendiri dalam artian butuh bantuan dan pertolongan orang lain, maka
dari itu manusia disebut makhluk sosial, sesuai dengan Firman Allah SWT yang
artinya: “Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal (bersosialisasi).....” (Al-Hujurat :13 ). Oleh karena itu
kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong atau sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita
kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan di desa maupun di perkotaan.
Tentunya itulah harapan kita bersama, tetapi fenomena apa yang kita saksikan
sekarang ini, jauh sekali dari harapan dan tujuan pembangunan Nasional negara
ini, kesenjangan Sosial, yang kaya makin
Kaya dan yang Miskin tambah melarat , mutu pendidikan yang masih rendah, orang
mudah sekali membunuh saudaranya (dekadensi moral ) hanya karena hal sepele
saja, dan masih banyak lagi fenomena kehidupan tersebut diatas yang kita
rasakan bersama, mungkin juga fenomena itu ada pada lingkungan dimana kita
tinggal.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah .............................................................. iii
B.
Rumusan Masalah ....................................................................... iv
C. Tujuan
Pembahasan .................................................................... iv
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Hubungan Sosial.......................................................... 1
B.
Perbedaan Hubungan Sosial dengan Interaksi Sosial ................... 1
C. Bentuk-bentuk Hubungan masyarakat ......................................... 2
D. Faktor-faktor pendorong terjadinya
hubungan sosial
dalam masyarakat
.........................................................................3
E. Faktor-faktor penghambat terjadinya
hubungan sosial
Dalam masyarakat ......................................................................
4
F. Dampak hubungan sosial
............................................................ 5
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………… 7
Hubungan sosial (social relationship) dapat menunjukkan pada suatu bentuk interaksi sosial yang lebih luas, yang diatur oleh norma sosial, antara dua orang atau lebih yang memiliki posisi dan peran sosial. Menurut hierarki sosiologi, konsep hubungan sosial itu lebih luas daripada tingkah laku, tindakan, tingkah laku sosial, kontak sosial, dan interaksi sosial. Selain itu, hubungan sosial juga dapat mengandung arti sebagai asosiasi (perkumpulan/pergaulan), kerja sama, saling ketergantungan, dan saling memiliki. Meskipun istilah hubungan sosial sering digunakan dalam bidang ilmu sosia, namun banyak yang tidak sependapat dengan pengertian konsep hubungan sosial tersebut.
ReplyDelete