BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tipe-tipe
organisasi saat ini sangat bervariasi dalam hal ruang lingkup dan ukuran dan
mungkin akan memiliki beberapa praktik yang unik pada organisasi itu. Misalnya,
sebuah organisasi yang umum adalah organisasi akademik yaitu universitas.
Terdapat beberapa ritual dalam perguruan tinggi, seperti orientasi mahasiswa
baru, serta makanan kantin. Praktik-praktik seperti bimbingan dan magang juga
memberi ciri kebanyakan institusi di perguruan tinggi.
Jelaslah
bahwa inti dari kehidupan organisasi ditemukan di dalam budayanya. Dalam hal
ini, budaya tidak mengacu pada keanekaragaman ras, etnis, dan latar belakang
individu. Melainkan budaya adalah suatu cara hidup di dalam sebuah organisasi.
Budaya organisasi mencakup iklim atau atmosfer emosional dan psikologis. Hal
ini mungkin mencakup semangat kerja karyawan, sikap, dan tingkat produktivitas.
Budaya organisasi juga mencakup simbol (tindakan, rutinitas, percakapan, dst.)
dan makna-makna yang dilekatkan orang pada simbol simbol ini. Makna dan
pemahaman budaya dicapai melalui interaksi yang terjadi dalam organisasi
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Seperti
yang telah diuraikan pada latar belakang, maka pada makalah ini penulis
mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah pengertian dari budaya organisasi?
2.
Apa saja tingkatan-tingkatan budaya organisasi?
3.
Apakah Ciri-ciri dari budaya organisasi?
4.
Bagaimana peranan atau fungsi budaya organisasi?
5.
Apakah aspek-aspek dari budaya organisasi?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan
penulis yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.
Pengertian budaya organisasi.
2.
Tingkatan-tingkatan budaya organisasi.
3.
Ciri-ciri dari budaya organisasi.
4.
Peranan atau fungsi budaya organisasi.
5.
Aspek-aspek budaya organisasi.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Pengertian
1.
Budaya
Kita
tinjau Pengertian budaya itu sendiri menurut : “The International
Encyclopedia of the Social Science” (1972) dapat dilihat menurut dua
pendekatan yaitu pendekatan proses (process-pattern theory, culture pattern
as basic) didukung oleh Franz Boas (1858-1942) dan Alfred Louis
Kroeber (1876-1960). Bisa juga melalui pendekatan structural-fungsional (structural-functional
theory, social structure as abasic) yang dikembangkan oleh Bonislaw
Mallllinowski (1884-1942) dan Radclife-Brown yang kemudian dari dua
pendekatan itu Edward Burnett Tylor (1832-1917 secara luas
mendefinisikan budaya sebagai :”…culture or civilization, taken in its wide
ethnographic ense, is that complex whole wich includes knowledge,belief, art,
morals, law, custom and any other capabilities and habits acquired by man as a
memmmber of society” atau Budaya juga dapat diartikan sebagai : “Seluruh
sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya melalui proses belajar(Koentjaraningrat,
2001: 72 ) sesuai dengan kekhasan etnik, profesi dan kedaerahan”(Danim,
2003:148).
Arti
Kata Budaya Secara Etimologis menurut kamus Bahasa Indonesia, kata budaya
berasal dari bahasa Sansekerta “Bodhya” yang berarti akal budi, sinonimnya
adalah kultur yang berasal dari bahasa Inggris Culture atau Cultuur dalam
Bahasa Belanda. Kata Culture sendiri berasal dari bahasa Latin Colere (dengan
akar kata “Calo” yang berarti mengerjakan tanah, mengolah tanah atau memelihara
ladang dan memelihara hewan ternak.
Arti
Kata Budaya Secara Terminologis, budaya adalah suatu hasil dari budi dan atau
daya, cipta, karya, karsa, pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar
maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab. Dikatakan
membudaya bila kontinu.
2.
Organisasi
Arti
Kata Organisasi Secara Etimologis Tubuh atau alat tubuh, aturan, susunan,
perkumpulan dari kelompok tertentu dengan dasar ideologi yang sama.
Arti
Kata Organisasi Secara Terminologis, Organisasi adalah kesatuan (Entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relative terus-menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
James D. Mooney memberikan pengertian Organisasi adalah sebagai bentuk
setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama (Organization
is the form of every human association for the attainment of common purpose).
Chester L. Barnard Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas
kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak
pandang bulu, yang sebagian besar tentang persoalan silaturahmi (Organization
is a system of cooperative activities of two or more person something
intangible and impersonal. Largely a matter of relationship).
Dwight Waldo Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan
dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem
administrasi (Organization is the structure of authoritative and habitual
personal interrelations in an administrative system),
Prof Dr. Sondang P. Siagian, organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang
atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat
seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang
yang disebut dengan bawahan.” dan masih banyak lagi lainnya.
B.
Asal muasal budaya organisasi
Kebiasaan,
tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di sebuah
organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan
sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Hal
ini mengarah pada sumber tertinggi budaya sebuah organisasi: para pendirinya.
Secara
tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal
organisasi tersebut. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan
atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang biasanya mencirikan organisasi baru
lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visi mereka pada seluruh anggota organisasi.
Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga cara. Pertama, pendiri hanya
merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan
mereka. Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir
dan berperilakunya kepada karyawan. Terakhir, perilaku pendiri sendiri
bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi
diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi
pendiri tersebut. Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu
dipandang sebagai faktor penentu utama keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh
kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi.
Pada
dasarnya apabila dilihat dari bentuknya, organisasi merupakan sebuah masukan (input)
dan luaran (output) serta bisa juga dilihat sebagai living organism
yang memiliki tubuh dan kepribadian, sehingga terkadang sebuah organisasi bisa
dalam kondisi sakit (when an organization gets sick). Sehingga organisasi
dianggap Sebagai suatu output (luaran) memiliki sebuah struktur (aspek
anatomic), pola kehidupan (aspek fisiologis) dan system budaya (aspek
kultur) yang berlaku dan ditaati oleh anggotanya.
Dari
pengertian Organisasi sebagai output (luaran) inilah melahirkan istilah budaya
organisasi atau budaya kerja ataupun lebih dikenal didunia pendidikan
sebagai budaya akademis.
BAB
III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya Organisasi
Dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang
diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik
dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat
satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu
pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan
pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring
dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat
pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi
secara keseluruhan.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli:
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli:
Menurut
Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya
organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh
organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu
sendiri.
Menurut
Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya
organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan
pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian
organisasi.
Menurut Robbins (1996:289),
budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh
anggota-anggota organisasi itu, yang memberi pengertian budaya organisasi
antara lain sebagai:
1.
Nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi.
2.
Falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan.
3.
Cara pekerjaan dilakukan di tempat itu.
4.
Asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di antara anggota organisasi.
Menurut
Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh
organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang
mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota
organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru
sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah
yang dihadapi.
Menurut
Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem
nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para
karyawan berperilaku.
Dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam makalah ini
adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang
kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota
organisasi.
B. Tingkatan-tingkatan budaya organisasi
Selanjutnya
budaya organisasi dapat ditemukan dalam tiga tingkatan, yaitu:
1. Artefak
Pada
tingkat ini budaya bersifat kasat mata tetapi seringkali tidak dapat diartikan,
misalnya lingkungan fisik organisasi, teknologi, dan cara berpakaian. Analisis
pada tingkat ini cukup rumit karena mudah diperoleh tetapi sulit ditafsirkan.
2. Nilai
Nilai
memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi daripada artefak. Nilai ini sulit
diamati secara langsung sehingga untuk menyimpulkannya seringkali diperlukan
wawancara dengan anggota organisasi yang mempunyai posisi kunci atau dengan
menganalisis kandungan artefak seperti dokumen.
3. Asumsi dasar
Merupakan
bagian penting dari budaya organisasi. Pada tingkat ini budaya diterima begitu
saja, tidak kasat mata dan tidak disadari. Asumsi ini merupakan reaksi yang
bermula dari nilai-nilai yang didukung. Bila asumsi telah diterima maka
kesadaran akan menjadi tersisih. Dengan kata lain perbedaan antara asumsi
dengan nilai artefak terletak pada apakah nilai-nilai tersebut masih
diperdebatkan dan diterima apa adanya atau tidak.
C. Ciri-ciri budaya organisasi
Menurut Robbins (1996:289),
ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
1.
Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi
inovatif dan mengambil resiko.
2.
Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan
kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
3.
Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik
dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4.
Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek
pada orang-orang di dalam organisasi itu.
5.
Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim,
ukannya individu.
6.
Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
7.
Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah
baik.
Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh
karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu.
Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para
anggota mengenai organisasi itu,
BERSAMBUNG .............
FILE TERSUSUN RAPI FORMAT DOCX (bisa di edit)
silahkan sms langsung, file akan dikirim via email
TERIMAKASIH .............SEMOGA BERMANFAAT
No comments:
Post a Comment